Apa itu EARTH HOUR ?
EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat).
EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.
Apa pengaruh EARTH HOUR?
Pada tahun 2008, 50 juta orang di 35 negara mematikan lampunya dalam aksinya mendukung EARTH HOUR.
Pada tanggal 28 Maret 2009, ratusan juta orang di lebih dari 4000 kota besar dan kecil di 88 negara di seluruh dunia mematikan lampunya mendukung EARTH HOUR. EARTH HOUR 2009 dan 2010 menjadi gerakan lingkungan terbesar dalam sejarah.
THIS EARTH HOUR, GO BEYOND THE HOUR
Turn off your lights for EARTH HOUR, then keep taking action to make a difference
Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup!
Target :
Mencapai lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia di lebih dari 5000 kota.
Melibatkan komunitas-komunitas di lebih dari 6000 kota kecil dan kotamadya serta bekerjasama dengan banyak massa.
Mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.
Memberikan mandat dari total dukungan yang terkumpul kepada para pemimpin dunia sehingga dapat membuat perubahan yang berarti.
EARTH HOUR Indonesia - Jakarta
Kenapa Jakarta?
Konsumsi energi Listrik di Indonesia terfokus di Jawa - Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil.
Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang.
Pendistribusiannya ke beberapa sektor terbagi menjadi:
Rumah tangga : 33%
Bisnis/perkantoran serta gedung komersial : 30%
Sektor industri : 30% (kebanyakan di wilayah Tangerang)
Gedung pemerintahan : 3%
Fasilitas publik dan sektor sosial : 4%
Total keseluruhan konsumsi listrik sebesar 29.605 GWH atau sama dengan 26,4 juta ton CO2 (Riset DJLPE 2004-2006 tentang emisi CO2 dari produksi listrik: 0,891/MWh)
Seberapa besar pengaruh EARTH HOUR bagi Jakarta?
Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 - 22.00.
Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa
Menghemat 267,3 ton CO2
Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah.
untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi http://www.earthhour.wwf.or.id/..